Featured Post
Penyebab dan Gejala Pembengkakan Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital manusia yang patut dijaga. Untuk menjaganya, kamu harus menghindari beberapa hal yang berbahaya. Banyak sekali hal-hal yang bisa menyebabkan jantungmu tidak sehat, beberapa contohnya adalah minum minuman beralkohol, merokok, stres, dan makan makanan yang bisa memicu penyakit pada jantung. Pada artikel kali ini akan dipaparkan beberapa hal yang jadi penyebab pembengkakan jantung, gejalanya, dan antisipasi yang bisa kamu lakukan demi jantungmu tetap sehat.
Apa itu Jantung Bengkak
Pembengkakan pada jantung atau yang lebih umum disebut dengan jantung bengkak atau kardiomegali adalah kasus di mana ukuran jantung lebih besar dari ukuran normalnya. Hal ini sebenarnya bukan penyakit, namun sebuah indikasi bahwa jantung tidak dalam kondisi sehat. Bisa jadi karena respon terhadap gangguan pada otot jantung.
Ada dua macam jantung bengkak, yaitu kardiomegali dilatasi dan kardiomegali hipertrofi. Kardiomegali dilatasi adalah kondisi jantung bengkak akibat longgarnya otot jantung. Sedangkan kardiomegali hipertrofi adalah jantung bengkak akibat penebalan otot jantung akibat tekanan darah tinggi.
Penyebab Jantung Bengkak
Umumnya banyak sekali penyebab jantung menjadi membengkak. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa membuat jantung membengkak.
Obesitas
Tidak ada yang baik dari sesuatu yang berlebihan. Begitu juga dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Orang yang menderita obesitas, biasanya punya masalah dengan jantungnya. Biasanya hal ini karena lemak dalam tubuh yang menghambat aliran darah.
Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi menyebabkan jantung lebih bekerja keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya otot jantung makin lama makin melemah. Ketika sudah sudah melemah, maka biasanya akan terjadi pembengkakan pada jantung akibat kurang cepatnya pompaan, sehingga darah lebih banyak terkumpul pada jantung.
Jarang Olahraga
Di zaman ini rasanya semakin sedikit orang yang suka olahraga karena apa-apa serba mudah dan instan. Jarang olahraga juga dapat menyebabkan jantung bengkak loh. Hal ini karena kurangnya otot jantung dilatih dengan berolahraga.
Kelainan Otot Jantung
Selain hal di atas, ada beberapa kasus memang ada kelainan otot pada jantung. Meskipun ini cukup langka, namun bisa juga muncul kasus kelainan otot jantung pada beberapa pasien. Kelainan otot jantung ini juga bisa menjadi pemicu terjadinya pembengkakan jantung.
Gangguan Katup Jantung
Beberapa orang mengalami gangguan katup jantung atau anomali ebstein. Karena katup jantung bermasalah, maka aliran darah pada jantung pun juga akan bermasalah. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan jantung.
Selain di atas, ada beberapa penyebab lainnya seperti kehamilan, penyakit kadiomiopati, dan sebagainya. Lalu apa saja sih gejala pembengkakan jantung? Kamu perlu tahu hal ini agar bisa mengantisipasi sebelum terjadi hal yang lebih parah jika tidak segera ditangani.
Gejala Jantung Bengkak
Ada beberapa gejala jantung bengkak yang biasanya terlihat, antara lain:
- Kaki, lutut, dan pergelangan kaki membengkak.
- Detak jantung menjadi sangat cepat.
- Pusing hingga pingsan.
- Tidak bisa bernapas dengan normal.
- Sesak atau batuk saat berbaring.
- Rasa tidak nyaman pada bagian dada.
Jika kamu mengalami salah satu dari gejala di atas, ada baiknya kamu memeriksakan diri pada dokter. Gejala jantung bengkak bisa diatasi sebelum menjadi makin parah. Kamu bisa meminta nasihat pada dokter apa saja yang harus dilakukan dan yang harus dihindari.
Upaya Menghindari Jantung Bengkak
Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk menghindari jantung bengkak ini. Rajin olahraga, kurangi makan junk food, kurangi pekerjaan yang memicu stres, jangan minum alkohol, jangan merokok, dan konsumsi makanan yang bergizi.
Mungkin Kamu Juga Suka...
Comments
Terima kasih atas penjelasan lengkap Info sehatnya tentang Jantung mas.😊🙏
ReplyDeleteiya mas, sama2
DeleteKelainan otot jantung berarti gejala ini terjadi dari semenjak lahir ya?
ReplyDeleteiya mas, betul
DeleteMemang kita harus aware terhadap kesehatan ya mas, apalagi sekarang penyakit ga mengenal usia, masih muda pun bisa saja terkena, terima kasih atas penjelasannya, informatif nih :)
ReplyDelete