Featured Post
Perkembangan Farmasi di Indonesia
PAFI Kota Bangli merupakan salah satu bukti bahwa dunia kefarmasian di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat. Diketahui PAFI Kota Bangli merupakan salah satu cabang PAFI yang terletak di sebuah pelosok di Provinsi Bali. Hal tersebut merupakan bukti bahwa PAFI merupakan organisasi farmasi yang tidak hanya memakmurkan ahli farmasi di pusat, atau kota-kota besar, namun juga ke pelosok daerah.
Berikut beberapa bukti perkembangan dunia farmasi di Indonesia sangat pesat serta peran PAFI di dalamnya.
1. Munculnya organisasi yang menaungi ahli farmasi
Perkembangan farmasi di Indonesia, diawali dengan berdirinya organisasi yang menaungi ahli farmasi di seluruh Indonesia, seperti PAFI. Organisasi ini lahir setelah enam bulan dari Hari Kemerdekaan, yakni tanggal 13 Februari 1946. di Yogyakarta.
2. Meningkatnya jumlah apoteker dan asisten apoteker
Salah satu bukti dunia farmasi di Indonesia berkembang dapat dilihat dari meningkatnya jumlah apoteker dan asisten apoteker setelah masa kemerdekaan. Peningkatan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa PAFI mampu menyejahterakan para ahli farmasi dan tenaga teknis kefarmasian yang bergabung dengannya sehingga banyak orang yang mulai terbuka bahwa dunia farmasi memiliki prospek kerja yang mumpuni.
Selain itu, pada tahun 1967 dan 1968 pemerintah Indonesia mengeluarkan perundang-undangan mengenai penanaman modal asing dan modal dalam negeri sehingga berdampak pada perkembangan industri farmasi di Indonesia. Hal tersebut membuat peluang kerja di dunia farmasi semakin terbuka lebar.
3. Meningkatnya jumlah apotek
Pada tahun 1980, dunia kefarmasian di Indonesia nampak mulai mengalami krisis. Namun, masalah tersebut dibaca oleh pemerintah dan segera ditangani dengan mengeluarkan beberapa peraturan mengenai pemberian izin apotek sehingga berdampak pada perkembangan usaha apotek hingga sekarang. Pemberian izin apotek yang mudah membuat pertumbuhan apotek di Indonesia semakin luas dan merata.
4. Evolusi pasar farmasi di Indonesia
Sepuluh tahun yang lalu tepatnya di tahun 2014, pemerintah mengeluarkan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Program pemerintah ini memberikan dampak yang luas terhadap cakupan pasar farmasi sehingga akses layanan dan kesehatan dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Sebab pemerintah mengadakan seleksi secara ketat terhadap harga jual obat-obatan di pasaran, hal ini memungkinkan masyarakat luas dapat membeli obat secara merata.
Selain itu, beberapa obat telah dibeli pemerintah dan diberikan secara gratis pada masyarakat yang menggunakan layanan JKN. Pada masa tersebut, bisa dibilang merupakan masa evolusi pasar farmasi di Indonesia.
5. Perkembangan industri farmasi di saat pandemi
Pandemi Covid-19 merupakan wabah global yang menyebabkan hampir semua negara mengalami krisis global. Ketika pandemi melanda banyak sektor-sektor bisnis, dan bidang lainnya yang mengalami kehancuran. Namun, tidak dengan sektor farmasi.
Justru ketika pandemi melanda, sektor farmasi di Indonesia malah berkembang. Hal tersebut dikarenakan tenaga kefarmasian di Indonesia menjadi garda utama dalam penanganan pandemi. Para tenaga kefarmasian bekerja sama dengan industri farmasi untuk membuat obat-obatan dan vaksin sendiri tanpa perlu mengimpor obat dari luar negeri.
Hal tersebut terbukti dengan adanya vaksin buatan anak bangsa, yang bernama Indovac, inavac, dan vaksin merah putih. Bahkan vaksin ini tidak hanya digunakan untuk masyarakat Indonesia, namun juga digunakan oleh masyarakat di wilayah Asia Tenggara, Dubai, dan Turki.
6. Perkembangan digitalisasi farmasi
Digitalisasi farmasi di Indonesia juga berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari pelayanan farmasi yang berbasis teknologi.
Demikian beberapa bukti perkembangan farmasi di Indonesia yang perlu Anda ketahui. Jika Anda ingin mengetahui perkembangan farmasi lebih jauh, Anda bisa mengunjungi website PAFI di tautan https://pafikotabangli.org/ untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.
Comments
Post a Comment