Siapa sih yang menyangka bahwa
virus Korona ini akan menjadi pandemi seperti saat ini. Saya juga tidak menyangka hal itu sebelumnya. Bahkan beberapa agenda ke luar kota kami batalkan karena virus Korona ini.
Sejak awal munculnya di Wuhan, Cina, saya dan beberapa teman kerja saya mencari info mengenai virus ini. Tingkat penyebarannya dan bahaya yang ditimbulkan sampai seperti apa. Tentu saja tujuannya adalah agar mempersiapkan diri jika nantinya masuk ke Indonesia. Dan ternyata sebulan setelahnya sudah masuk Indonesia.
Tipikal Coronavirus (COVID-19)
Jika kamu pernah memainkan game Plague buatan Miniclip, tentu kamu tahu bagaimana tipikal beberapa virus dan media menyebarannya. Secara fatalitas, Coronavirus ini memang tidak seganas virus Ebola. Namun, secara penyebaran virus Corona ini cukup menakutkan. Sangat mudah menyebar.
Saking mudahnya menyebar, bahkan ketika kamu kontak dengan orang yang terjangkit virus Corona ini, kamu juga bisa dengan mudah tertular. Meski kamu hanya sekedar bercakap-cakap saja. Virus ini juga bisa menyebar ke orang yang berada di sekitar penderita Corona ini jika dia bersin. Tak hanya itu, virus Corona ini ketika menempel di benda, maka ada kemungkinan bisa tetap hidup untuk beberapa jam dan menular ke orang yang memegang benda itu. Ngeri sekali bukan?
Masih tidak berhenti di sana kengeriannya. Orang yang terjangkit virus Corona ini kebanyakan tidak mengetahui dia terkena Corona. Pasalnya memang masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari. Namun, bisa lebih dari itu. Masa inkubasi yang cukup panjang ini punya resiko bahwa penderita yang tidak bergejala sangat berpotensi menjadi carrier virus Corona dan menularkannya ke orang sekitar.
Dengan tipikal virus Corona yang seperti itu, kamu bisa membayangkan bagaimana virus ini menyebar dengan sangat cepat dan memakan korban yang cukup banyak. Meskipun fatality rate-nya cuma 1-2 %, namun bayangkan jika jumlah penderitanya 100.000 orang, tentu yang meninggal 1.000 hingga 2.000 orang. Ini angka yang besar. Sedang di Indonesia sendiri hingga saat ini sudah 9.000 kasus yang terkonfirmasi.
|
Kasus virus Corona di Indonesia 28 April 2020 |
Angka di atas adalah angka yang sudah dikonfirmasi. Belum lagi orang-orang yang tanpa gejala maupun orang dalam pengawasan yang belum terkonfirmasi. Banyak sekali jumlahnya.
Semua Aktivitas dari Rumah
Dengan banyaknya yang terkena virus ini, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membatasi penyebaran Coronavirus ini. Dan yang paling efektif adalah melakukan semua aktivitas di rumah. Jika memang terpaksa harus keluar rumah, hanya sangat ketat protokolnya.
Di Jawa Timur sendiri, imbauan Gubernur untuk melalukan aktivitas dari rumah sejak pertengahan Maret 2020 lalu. Sejak saat itu, saya pun mulai melakukan kerja dari rumah (Work from Home). Untuk kasus saya sih mungkin bisa WFH karena memang saya seorang programmer. Dan saya memang sebelumnya terbiasa kerja dari rumah saat menjadi Freelancer.
Saya tidak bisa membayangkan rekan-rekan lainnya yang kerja di lapangan. Pasti ada rasa kebosanan yang menghantui ketika harus dipaksa kerja dari rumah. Tak hanya itu, untuk yang masih tetap harus kerja di lapangan juga cukup ketakutan akan tertular virus Korona ini.
Selain bekerja, ibadah juga saya lakukan dari rumah. Sejak Maret 2020 saya tidak pernah lagi sholat jamaah di masjid. Bahkan bulan Ramadhan ini benar-benar semua ibadah dilakukan di rumah secara penuh. Sedih? Ya, memang sedih. Namun, akan lebih sedih lagi jika penularan virus Korona ini menjadi bertambah hanya karena ego kita yang tidak mau ibadah dari rumah.
Pentingnya Taat pada Imbauan Pemerintah
Beberapa orang mungkin menganggap enteng virus Korona ini. Namun, semakin banyak yang menyepelekan keganasan virus ini, maka semakin banyak pula yang akan terdampak. Untuk itu sebagai warga negara yang baik, mari kita taati imbauan Pemerintah RI dalam menanggulangi penyebaran virus Korona ini.
Lakukan protokol pencegahan virus Korona yang sudah disampaikan oleh pemerintah, antara lain:
- Jauhi keramaian, seperti: pasar, mall, warung kopi, dan sejenisnya.
- Memakai masker dan sarung tangan jika keluar rumah.
- Sesering mungkin cuci tangan.
- Jika dari bepergian, segera copot seluruh pakaian lalu cuci. Segera bersihkan badan dengan mandi. Lakukan ini sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
- Ibadah dari rumah.
- Kerja dari rumah.
- Lakukan isolasi secara mandiri jika ada tanda-tanda seperti gejala virus Corona.
Dengan melakukan beberapa protokol tersebut, semoga kita bisa terjauhkan dari virus Korona ini.
Poin penting lainnya mengapa harus taat pada imbauan pemerintah adalah agar mengurangi beban kerja tenaga medis yang sedang berjuang merawat pasien Coronavirus di rumah sakit. Jika kamu tahu perjuangan tenaga medis di saat pandemi Corona ini, saya yakin kamu akan meneteskan air mata.
Saya berikan sedikit gambaran perjuangan mereka. Mereka harus memakai baju hazmat lebih dari 8 jam. Ketika sudah memakai baju ini, mereka tidak makan dan tidak buang air. Mereka harus memakai baju hazmat ini dengan prosedur yang benar. Jika tidak, mereka akan tertular Corona. Dan tak sedikit tenaga medis ini yang kurang istirahat. Belum lagi ada berita tenaga medis yang meninggal lalu ditolak oleh warga (yang tidak teredukasi mengenai virus Corona) saat akan dikebumikan.
Lindungi Dirimu dan Keluargamu
Dengan mengetahui bahaya virus Korona ini, lindungi dirimu dan keluarga dengan menerapkan protokol yang sudah diberikan oleh pemerintah. Beri tahukan info yang valid mengenai virus Korona ini kepada keluargamu. Beri tahukan dampaknya ketika terkena virus ini.
Tak hanya itu, di grup WhatsApp banyak sekali beredar info hoax mengenai virus Korona ini. Jika hoax tersebut beredar di grup WhatsApp keluargamu, segera counter hoax tersebut. Info yang hoax membuat salah persepsi penerimanya dan berakibat fatal jika sudah diyakini.
Untuk itu, kamu bisa mencari info yang valid mengenai virus Korona ini melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa melakukan pengecekan mandiri dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem Halodoc secara gratis. Caranya?
|
Klik pada Check for COVID-19 |
|
Klik tombol Chat yang ada di kanan bawah |
|
Jawab pertanyaan |
Selain cara itu, kamu bisa mengambil fitur berbayar dengan melakukan booking untuk Rapid Test COVID-19 di Halodoc. Kamu bisa memilih dokter sesuai yang ada di daftar aplikasi Halodoc. Namun, Rapid Test ini hanya perlu dilakukan jika kamu menemui gejala-gejala seperti gejala virus Korona.
Semoga kita semua dijaga dari virus Korona ini.
Comments
Post a Comment