Featured Post

Pengalaman Beli Smartphone Huawei Y5

Awalnya saya tidak berniat untuk membeli ponsel baru. Saya dan istri ke Moro Purwokerto hanya sekedar ingin jalan-jalan karena besoknya saya harus ke Surabaya. Di Moro, rencana awal adalah cuma ingin belanja sepatu atau sandal untuk istri saya dan sebelumnya mampir dulu makan di Mayashi karena memang saat itu sedang kelaparan. Entah mengapa saya ketagihan dengan ramen di Mayashi, padahal rasanya biasa-biasa saja. Mungkin karena saya memang suka yang berbau mi dan sejenisnya.

Ternyata saat selesai membeli sepatu dan sandal, saya melihat ada stand jualan smartphone yang nyempil di pojokan. Entah mengapa tiba-tiba saya membisiki istri saya untuk sekedar mampir di stand itu dan tanya-tanya soal smartphone. Saat itu sih inginnya beli ponsel yang bukan smartphone. Kebutuhan beli ponsel ini datang saat ponsel istri saya rusak dan diganti dengan ponsel Nokia kecil milik mertua saya. Nah, ternyata saat main ke Purwokerto ada tetangga yang butuh ponsel untuk usahanya dengan mertua. Ya jadinya ponsel Nokia kecil itu diberikan pada orang itu. Dan istri saya resmi tidak punya ponsel. Itulah yang menggerakkan hati saya untuk membelikan istri saya ponsel.

Awalnya ingin cari ponsel Nokia yang biasa saja. Namun, setelah kami pikir-pikir lagi kug kurang sreg karena harga ponsel Nokia biasa dan smartphone beda sedikit. Apalagi aktivitas istri saya kebanyakan menggunakan smartphone untuk blogwalking. Memang saya akui sih lebih nyaman blogwalking menggunakan ponsel, karena bisa sambil tiduran atau melakukan aktivitas lainnya.

Saat di stand itu saya pun bertanya-tanya stok smartphone dengan harga sekitar 1 jutaan. Lumayan ada beberapa pilihan smartphone yang ditawarkan oleh penjualnya. Lenovo A1000 dengan harga 975 ribu. Huawei Y5 dengan harga 1,25 juta. Evercoss One X harga 1,05 juta. Awalnya saya jatuh hati pada Lenovo A1000, namun apa dikata ternyata kamera depannya masih VGA. Sebenarnya sih tidak masalah kamera depan VGA, toh istri saya juga tidak doyan selfie. Namun, ada alasan lain mengapa saya tidak membeli Lenovo A1000, karena smartphone milik saya juga merk-nya Lenovo, tepatnya Lenovo A6000 Plus. Saya ingin mencoba merk lain.

Huawei Y5

Gambar di atas adalah penampakan ponsel Huawai Y5. Spesifikasinya memang sepadan dengan harganya. RAM 1 GB dan memori internal 8 GB. Selain itu, processor-nya sudah Quad-core, padahal harga 1 jutaan. Kalau dilihat dari spesifikasinya sih hampir mirip dengan Xiaomi RedMi 1S. Sistem operasi masih menggunakan Kitkat. Tapi tidak masalah lah, karena Lollipop sendiri juga berat dan tetap menyisakan bug, layaknya di ponsel saya Lenovo A6000 Plus. Ukuran ponsel Huawei Y5 4,5 inci, pas sekali dalam genggaman dan dimasukkan saku celana.

Ada kelebihan yang mungkin tidak dimiliki ponsel lain selain merk Huawei. Istri saya bilang ponsel Huawei ini jika di-charge tidak panas. Tapi memang sebelumnya penjualnya bilang ini ponsel Huawei ini tidak masalah di-charge sambil digunakan. Jika ada kelebihan, tentu saja ada kekurangan. Kekurangan ponsel ini adalah resolusi layarnya. Dengan ukuran 4,5 inci, ponsel ini hanya beresolusi 480x854 piksel. Jika dilihat mata tidak setajam Lenovo A6000 Plus milik saya.

Mungkin Kamu Juga Suka...

Comments

  1. Kurang minat ma merk ini. Apalagi belum 4G. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak
      memang istriku juga kurang puas dengan hape ini :D
      gara2 belum 4G dan masih kitkat

      Delete
  2. Gak coba Lenovo A2010 mas? Beda sedikit padahal harganya. Udah 4G juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, aku baru tahu ada lenovo tipe itu
      adikku juga beli lenovo A2010 beberapa hari yang lalu

      Delete

Post a Comment