Setelah awal September 2015 lalu Google mengubah logonya, kini Google+ juga ikutan berubah. Google+ tidak hanya berubah logo saja, namun juga berubah tampilan. Awalnya saya mengetahui hal ini melalui teman Blogger saya yang mengajak saya ngobrol di Facebook.
Setelah saya buka Google+ tidak ada perubahan, sama saja. Namun, ternyata ada pilihan untuk mencoba tampilan Google+ yang baru. Apa bedanya dengan tampilan yang lama? Sekilas tidak begitu banyak berubah. Namun, ada hal yang signifikan terasa bagi saya. Google+ kali ini lebih ringan layaknya Facebook.
Kamu pasti setuju dengan saya jika dulu Google+ adalah media sosial yang sangat berat untuk dimuat dan menghabiskan banyak bandwith. Namun, sepertinya Google menyadari hal itu. Salah satu hal yang membuat orang kabur dari Google+ adalah karena performanya yang buruk dari segi memuat halaman. Hal itulah yang melatarbelakangi Google+ tampil dengan ringan kali ini.
Di bawah ini adalah skrinsyot tampilan Google+ yang baru. Didominasi dengan warna merah khas Google+ dari dulu. Hanya saja saya melihat tampilan Google+ ini meniru tampilan Facebook. Namun, tidak seluwes tampilan Facebook. Lagi-lagi Google+ kurang jago dalam hal user experiences. Saya pun yang tipikal orang melek teknologi kadang masih dibingungkan dengan letak menu-menu yang ada di Google+. Sangat berbeda dengan Facebook.
|
Tampilan Home |
|
Tampilan Profile |
Selain itu, ada hal lain yang saya rasakan malah menjadi kekurangan Google+. Saya mencoba membuat status dan memasukkan kode :) yang awalnya saya anggap akan dikonversi menjadi emoticon. Sayangnya, saya harus kecewa dengan kenyataan yang ada di Google+. Kode :) tetaplah hanya menjadi :) dan tidak menjadi emoticon tersenyum.
Mungkin saja Google+ yang baru ini masih tahap perbaikan. Jadi masih banyak kekurangan yang harus dibangun oleh Google+. Sepertinya memang kelemahannya Google adalah selalu gagal
menarik perhatian publik di bidang media sosial. Waktu awal pertama kali Google+ launching, publik sangat antusias. Bahkan, dengan trik Google yang hanya bisa menggunakan Google+ harus dengan undangan teman menjadi semakin menaikkan simpati para netizen. Bahkan dulu ada yang jualan jasa undangan untuk menggunakan Google+. Sampai seperti itu.
Bagaimana sekarang nasib Google+? Bahkan sekarang para pengguna layanan Blogger pun harus dipaksa menggunakan layanan Google+ agar bisa terintegrasi dengan layanan Google lainnya. Padahal kamu tahu sendiri 'kan jika akun Blogger-mu terintegrasi dengan Google+, maka orang lain akan sulit untuk menemukan blog-mu. Tapi, mau bagaimana lagi, sudah menjadi nasib pengguna penyedia layanan blog gratis.
Pake G+ cuma buat pasang postingan aja mas..
ReplyDeleteEh, udah berubah aja tampilannya G+ ya? Saya terakhir buka memang gak terlihat perubahan tampilannya..
ReplyDeleteharusnya mbak perhatikan ada notifikasi untuk cobain tampilan barunya
DeleteKemaren pernah nyoba. Dan memang hampir mirip FB.
ReplyDeleteIya, betul mas. Dgn menjadikn profil G+ sebgai profil blogger jd semakin sulit untk menemukan blog kita. Tp, ya mau gmana lgi. :)
Aku suka sama tampilan yang diusung Google, begitu user friendly dan menekankan pada konten. Nggak cuman sekedar tampilan, Google juga membuat Material Design mempunyai filosofi alias nggak sembarangan. :)
ReplyDeleteBaru tahu saya kalau akun Blog terintegrasi dengan Gogle+ akan sulit terdeteksi. TFS ya...
ReplyDeletehmm iya juga ya, kak.. perkembangan gplus cenderung gitu gitu aja. kelelep mulu sama fesbuk dan twitter. saya cuma make gplus buat ngefeed postingan blog terbaru doang. gak ada interaksi kayak di fesbuk. wong jarang temen temen yg buka gplus hehehe :D
ReplyDeletetapi udah lama juga gak maen fesbuk sih.. sama kak, udah sepi nih. usernya milih path, bbm dan wa yang lebih personal. males mungkin karena skrg orang orang tua mulai melek fesbuk. jadi gak sebebas dulu deh fesbukannya :D
iya bener itu
Deleteremaja emang lebih suka yang privasinya terjaga